Cerita dongeng anak yang kami posting malam hari ini merupakan satu dongeng fabel dengan pesan moral yang sangat baik. Jangan kurang ingat sisipkan pesan moral dikala bapak ibu mendongengkan cerita fabel ini buat sang kecil.
Cerita Dongeng Anak Fabel: Cerita Tikus Berjiwa Besar
Pada sesuatu hari, Tikus lagi tidur siang di rumahnya. Persediaan makanannya lumayan buat sebagian minggu ke depan, jadi dia tidak butuh berangkat keluar buat mencari makan.
Seketika, rumah Tikus bergetar hebat. Seluruh benda di rumahnya jatuh. Tikus juga terbangun dari tidur, serta keluar dari rumahnya. Dia kaget serta mengira kalau tadi merupakan gempa bumi.
Di luar rumahnya, nampak Gajah yang tengah berlarian. Gajah itu nampak sangat bahagia tiba rumah Tikus. Rumah Tikus juga sirna berhamburan. Olala, nyatanya itu ulah Gajah.
" Hei, Gajah! Jika main, hati- hati, dong! Amati, rumahku jadi sirna gara- gara kalian!" teriak Tikus.
Gajah yang mendengar teriakan Tikus, tidak merasa bersalah. Dia malah terus menjadi menginjak- injak rumah Tikus.
" Apa yang kalian jalani? Menyudahi! Rumahku jadi terus menjadi sirna!" Teriak Tikus marah
" Hahaha! Siapa suruh jadi fauna kecil? Jadi terinjak- injak oleh tubuhku yang besar, deh," ejek Gajah, kemudian berangkat lalu sembari tersenyum mencemooh.
" Huh! Gajah yang jahat. Walaupun saya fauna kecil, tetapi saya senantiasa memerlukan rumah," gerutu Tikus, sembari kembali membangun rumahnya yang sudah sirna.
Tikus setelah itu menggambarkan perihal tersebut kepada sahabatnya. Seluruh temannya juga merasa diremehkan oleh Gajah. Mereka mau balas dendam. Tetapi, Tikus menolaknya. Dia tidak menyimpan dendam kepada Gajah. Dia cuma mau Gajah dapat menghargai binatang- binatang kecil kayaknya.
" Tetapi, gimana triknya supaya Gajah dapat siuman?" pikir Tikus.
Sesuatu hari, Tikus lagi mencari santapan. Dia mencari sampai ke tempat yang lebih jauh. Dikala lagi mencari santapan, seketika terdengar suara memohon tolong. Suara itu sangat keras.
" Tolong! Tolong saya!!" teriak suatu suara.
Tikus langsung mencari asal suara. Warnanya, Gajah yang dahulu tiba rumahnya yang berteriak. Dia terikat jaring petani. Bisa jadi petani terencana memasang jaring itu buat menangkap Gajah, sebab Gajah sudah mengganggu tumbuhan mereka.
" Tolong saya, Tikus," pinta Gajah dikala memandang Tikus menghampirinya.
Tanpa pikir panjang, Tikus menggigit jaring yang mengikat Gajah. Sedikit susah memanglah, tetapi lelet laun Tikus sukses menggigit jaring itu sampai putus. Gajah juga selamat.
" Terima kasih, Tikus. Kau sudah menolongku. Bila tidak terdapat kau, bisa jadi saya telah mati," ucap Gajah yang nampak menyesal.
" Tidak apa- apa, Gajah. Asal kalian berjanji, jangan suka mengganggu lagi. Mengganggu suatu cuma hendak membahayakanmu," nasihat Tikus.
" Baiklah, Tikus. Saya berjanji," kata Gajah.
Semenjak dikala itu, Gajah tidak sempat mengganggu lagi. Tikus yang berjiwa besar itu juga hidup damai dengan Gajah.
Pesan moral dari Cerita Dongeng Anak Fabel: Tikus Berjiwa Besar merupakan Kawan, jangan suka menaruh dendam. Hidup hendak tenteram bila dapat silih memaafkan. Serta ingat senantiasa jaga sikapmu jangan hingga merugikan orang lain.